Tim Pamatwil Polda Jatim Tinjau Pengamanan Lebaran di Trenggalek

oleh

Polres Trenggalek – Pamatiwll Polda Jatim meninjau langsung proses pengamanan lebaran di Kabupaten Trenggalek. Kedatangan pamatwil yang terdiri Kabidkeu Kombes Pol Bagus Srigustian, S.H., M.H. dan KabidTIK Kombes Pol Adewira Negara Siregar, S.I.K., M.Si., untuk memantau langsung kondisi Kamtibmas  terkini  serta arus mudik disepanjang jalur Trenggalek. Senin, (8/4).

Didampingi Kapolres Trenggalek AKBP Gathut Bowo Supriyono, S.H, S.I.K., M.Si dan sejumlah pejabat utama, tim Pamatwil mengunjungi Pos Pengamanan yang ada di simpang empat Durenan dan Watulimo.

Dalam kesempatan tersebut, Tim Pamatwil menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kerja keras dan dedikasinya dalam melaksanakan tugas pengamanan lebaran. Bukan itu saja, sebagai bentuk apresiasi, tim pamatwil juga menyerahkan bingkisan lebaran kepada para personel Pos pengamanan.

“Terima kasih kepada para petugas Pos Pengamanan yang rela meninggalkan keluarga dan menunaikan tugas dengan baik agar masyarakat yang merayakan lebaran merasa aman dan nyaman.” Ujar Kombes Pol Bagus.

Senada, Kombes Pol Adewira menegaskan, dalam pengamanan hari raya Idul Fitri polisi tidak dapat bekerja sendiri. Sinergitas dari petugas gabungan yang terlibat menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan jalannya Operasi Ketupat Semeru 2024 ini.

“Tetap semangat, tingkatkan terus sinergitas dan soliditas. Insyaallah apa yang bapak/Ibu lakukan ini bernilai ibadah.” Ucapnya.

Sementara itu, Kapolres Trenggalek AKBP Gathut menegaskan, dalam pelaksanaan operasi Ketupat semeru 2024 ini, pihaknya melibatkan 356 orang personel gabungan dan mendirikan 2 pos pengamanan di Durenan dan Watulimo serta 1 pos pelayanan di Simpang tiga Widowati.

“Secara umum situasi keamanan di Kabupaten Trenggalek kondusif. Untuk arus mudik mulai meningkat namun lancar dan tidak terjadi kemacetan panjang.” Tegasnya.

Pihaknya menambahkan bahwa, selain pengamanan lebaran dan arus mudik, polres trenggalek juga siap mengamankan lebaran kupatan yang merupakan salah satu tradisi dan kerifan lokal masyarakat yang digelar setiap 7 hari setelah idul fitri.

“Personel dan rencana pengamanan sudah kami persiapkan.” Pungkasnya

No More Posts Available.

No more pages to load.