Sambut Hari Jadi Ke-75, Polwan Trenggalek Kunjungi Kampus dan Sekolah

oleh

Polres Trenggalek – Menyambut HUT ke-75 Polisi Wanita Indonesia, Polres Trenggalek menggelar berbagai kegiatan. Satu diantaranya adalah Polwan Goes to Campus di Polkesma kampus 5 Trenggalek dan Polwan Goes to School di SMAN 2 Karangan. Senin, (7/8).

Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian Polwan Polres Trenggalek terhadap generasi muda Indonesia khususnya Kabupaten Trenggalek sekaligus sebagai salah satu upaya untuk lebih mengenalkan peran Polwan kepada masyarakat terutama kalangan pelajar dan mahasiswa.

Kapolres Trenggalek AKBP Gathut Bowo Supriyono, S.I.K. selaku pembina Polwan di Trenggalek mengungkapkan, eksistensi Polwan saat ini tak perlu dipertanyakan lagi. Selaku anggota Polri, Keberadaan Polwan dalam tugas-tugas kepolisian memegang peranan penting.

“Tidak hanya bekerja dibelakang meja, tetapi juga bidang operasional bahkan beberapa diantaranya dipercaya menduduki jabatran pada fungsi operasional hingga Bhabinkamtibmas.” Terang AKBP Gathut.

Sementara itu, salah satu Polwan senior Polres Trenggalek yang juga menjabat sebagai Kasubsisunluhkum Sikum mengatakan. Kegiatan Polwan di kampus dan sekolah tersebut diikuti oleh sejumlah anggota Polwan Polres Trenggalek serta menghadirkan sejumlah pelajar dan mahasiswa masing-masing.

“Acara berupa sosialisasi dan penyuluhan. Namun agar lebih menarik kita kemas semi formal. Artinya, meski digelar di dalam ruang kelas tetapi lebih santai dan kita gunakan pendekatan keakraban seperti teman dan saudara.” Jelasnya.

Lebih lanjut Iptu Purwandari menuturkan, khusus audience mahasiswa materi yang disampaikan terkait dengan pencegahan dan penanganan kekerasan seksual. Tema ini dipilih bukan tanpa alasan. Kekerasan seksual merupakan salah satu bentuk pelanggaran hak asasi manusia, kejahatan terhadap martabat kemanusiaan, serta bentuk diskriminasi yang harus dihapuskan.

Maraknya kekerasan seksual di masyarakat yang menimbulkan dampak luar biasa kepada Korban. Dampak tersebut meliputi penderitaan fisik, mental, kesehatan, ekonomi, dan sosial hingga politik, hal tersebut juga sangat memengaruhi kelangsungan hidup Korban.

“Tujuannya untuk menumbuhkan kehidupan kampus yang manusiawi, bermartabat, setara, inklusif, kolaboratif, serta tanpa kekerasan di antara Mahasiswa, Pendidik, Tenaga Kependidikan, dan Warga Kampus di Perguruan Tinggi.” Imbuhnya.

Sedangkan bagi para pelajar sekolah menengah membahas tentang anak muda tangguh di era digital dengan bijak bermedia sosial.  Hal ini didasari bahwa anak perlu mendapat pelindungan dari dampak negatif dari perkembangan pembangunan yang cepat, arus globalisasi di bidang komunikasi dan informasi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta perubahan gaya dan cara hidup yang sangat berpengaruh terhadap nilai dan perilaku Anak.

Penyimpangan tingkah laku atau perbuatan melanggar hukum yang dilakukan oleh anak, antara lain, disebabkan oleh faktor di luar diri anak tersebut. Data anak yang berhadapan dengan hukum menunjukan bahwa tingkat kriminalitas akibat penyalahgunaan internet seperti illegal akses, perundungan, pelecehan, penipuan, penyebaran berita hoax/sara, pengancaman sebagai bentuk kekerasan dalam pacaran dikaitkan dengan penyebaran konten yang melanggar kesusilaan, dll.

“Kita harapkan, dengan langkah kecil Polwan ini, sedkit banyak bisa mendorong pelajar dan mahasiswa agar lebih peduli dan mencegah kekerasan seksual maupun penyalahgunaan internet maupun media sosial dan tentunya agar mereka tidak terjurumus atau menjadi korban.” Pungkasnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.