Polres Trenggalek – Edukasi tertib berlalu lintas, tidak selalu dilakukan dengan cara-cara resmi layaknya seminar atau pembelajaran dalam kelas. Edukasi bisa dilakukan dengan metode yang lebih sederhana namun mengena.
Hal inilah yang selama ini kerap dilakukan oleh jajaran Satlantas Polres Trenggalek. disela-sela watu patroli atau memantau Kaseltibcarlantas wilayah, menyempatkan diri berinteraksi dengan kelompok masyarakat yang ditemuinya.
Seperti yang terlihat hari ini. Dimotori oleh Unit Kamsel Satlantas tertangkap kamera sedang bertandang ke salah satu tempat mangkal komunitas ojek pangkalan (Opang) tepatnya di depan terminal bus Surodakan, Kabupaten Trenggalek. Kamis, (2/1).
Disela-sela perbincangan sembari nyeruput segelas kopi hangat, petugas menyisipkan pesan-pesan Kamtibmas terkait dengan kepatuhan terhadap aturan dan tertib berlalu lintas.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolres Trenggalek AKBP Indra Ranu Dikarta, S.I.K., M.Si. melalui Kasatlantas AKP Agus Prayitno, S.H., menuturkan, profesi ojek baik pangkalan maupun online bersinggungan secara langsung dengan lalu lintas dimana setiap hari mereka berjibaku dan mencari nafkah di jalan raya yang tentunya memiliki resiko kecelakaan yang relatif tinggi.
Dari data hasil analisa dan evaluasi (Anev), selama kurun waktu tahun 2024 terjadi 591 kali kecelakaan dan 3.600 pelanggaran lalu lintas. Jika dilihat dari aspek profesi, pelanggaran tertinggi adalah karyawan/swasta sebanyak 2.543, termasuk diantaranya adalah tukang ojek. Disusul kemudian kalangan mahasiswa dan pelajar sebanyak 587 orang.
“Kita berikan edukasi dan pemahaman tentang prioritas keselamatan saat berkendara sepeda motor seperti patuh rambu-rambu atau traffic light, mengutamakan keselamatan dengan menggunakan helm SNI, tidak berboncengan lebih dari satu dan lain-lain.” Ujarnya
Sementara itu Kanitkamsel Satlantas Polres Trenggalek Aiptu Yono, S.H. mengatakan, interaksi yang santai dan seolah tanpa sekat antara petugas dengan para tukang ojek ini menciptakan suasana yang lebih cair. Mereka tidak segan untuk sekadar bertanya atau bahkan menyampaikan saran dan usul hingga keluh kesah.
“Alhamdulillah respon dari teman-teman ojek ini sangat baik dan mereka sangat mendukung dengan apa yang sudah kita lakukan. Siap menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas di Trenggalek” Ujarnya.
Pihaknya berharap dengan upaya ini, kesadaran masyarakat khususnya kalangan tukang ojek semakin meningkat dan bisa menekan angka pelanggaran maupun kecelakaan di Kabupaten Trenggalek.