Optimalkan Pengamanan Pulau Terluar, Polres Trenggalek Gelar Rakor dan Sosialisasi

oleh

Polres Trenggalek – Sebagai wilayah pesisir, Kabupaten Trenggalek memiliki potensi luar biasa terutama hasil kekayaan laut. Namun demikian, terdapat beberapa hal terkait Kamtibmas yang perlu diperhatikan oleh segenap pemangku kepentingan khususnya terkait dengan keberadaan pulau kecil terluar yang berbatasan langsung dengan wilayah negara lain.

Guna mengoptimalkan peran serta stakeholder sekaligus memantapkan sinergitas dan membangun kolaborasi yang baik, Polres Trenggalek menggelar sosialisasi pulai kecil terluar yang diselenggarakan di Rupatama Mapolres Trenggalek. Selasa, (31/10).

Acara ini dihadiri oleh segenap pejabat utama Polres Trenggalek, Forkopimcam wilayah pesisir diantaranya Watulimo, Panggul dan Munjungan, Satpolair Watulimo, Posmat TNI AL serta sejumlah perwakilan dari dinas perikanan dan kelautan Kabupaten Trenggalek serta Organisasi dan potensi masyarakat.

Kapolres Trenggalek AKBP Gathut Bowo Supriyono, S.H., S.I.K., M.Si. melalui Wakapolres Kompol Mohamad Khoiril S.Pd., M.H. yang kebetulan hadir dan memimpin langsung kegiatan tersebut mangatakan, Kabupaten Trenggalek memiliki dua pulau terluar tak berpenghuni yang perlu terus di jaga dan diamankan sebagai wujud kedaulatan wilayah NKRI.

“Selain memberikan rasa aman kepada nelayan serta memantau aktivitas di pulau terluar, tujuan utama dari patroli laut pulau terluar ini adalah sebagai upaya menangkal dan mencegah kejahatan laut seperti pencurian ikan di kawasan perairan Indonesia oleh pihak asing maupun perdagangan manusia yang kerap menggunakan jalur transportasi laut.” Ujar Kompol Khoiril.

Kendala utama adalah, minimnya fasilitas yang dapat digunakan untuk patroli. Kapal patroli yang dimiliki oleh Polres Trenggalek tidak bisa menjangkau pulau terluar yang berjarak kurang lebih tiga jam perjalanan, ditambah lagi karakter ombak pantai Selatan yang tergolong cukup kuat.

Namun demikian, hal tersebut tidaklah menjadi kendala. Patroli rutin tetap dilakukan dengan menggunakan kapal nelayan yang berukuran lebih besar. Hal ini tentu tak lepas dari sinergitas antar instansi maupun masyarakat yang memang sudah terjalin dengan baik.

“Inilah pentingnya membangun Kerjasama yang kuat dengan potensi masyarakat yang ada. Tidak sebatas patroli laut dalam pengamanan laut dan pulau terluar semata tetapi juga berbagai hal yang berhubungan dengan aktivitas di laut. Seperti laka laut ataupun yang lain.” Imbunya.

Pihaknya menekankan bahwa pengamanan pulau terluat ini tidak hanya menjadi tugas dan tanggung jawab dari jajaran Kepolisian saja, melainkan semua pihak termasuk elemen masyarakat.

Sebagai informasi, Pulau Sekel terletak di Samudra Hindia dan berbatasan dengan negara Australia. Secara administratif, pulau ini termasuk wilayah Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, dengan luas 300 m2 dan tidak berpenghuni. Secara geografis pulau Sekel berada pada koordinat 080 24` 350” LS ; 1110 42` 547” BT.

Sedangkan pulau Panehan secara administrasi terletak di sebelah Selatan Desa Munjungan dan Singgihan dengan luas pulau 0,0535 km2 dengan panjang pantai 1,8 km. Secara geografis pulau ini berada pada koordinas 080 22` 17” LS ; 1110 30` 41” BT.

Pulau Panehan dikelilingi oleh pulau-pulau kecil lainnya, yaitu di sebelah Barat terdapat pulau Prenjana dan Pulau Kalungan. Pulau panehan tidak berpenduduk, namun terdapat dua orang yang ditugaskan sebagai penunggu lampu suar.

No More Posts Available.

No more pages to load.