Polres Trenggalek – Operasi Zebra Semeru 2024 resmi berakhir terhitung tanggal 27 Oktober 2024 yang lalu. Selama kurun waktu 14 hari, Polres Trenggalek terbilang sukses menekan angka kecelakaan hingga 70%.
Hal ini dapat dilihat dari data Analisa dan Evaluasi Operasi Zebra Semeru 2024, dimana pada operasi yang sama tahun 2023 yang lalu tercatat 30 kali peristiwa kecelakaan lalu lintas. Sedangkan tahun 2024 mengelami penurunan yakni 9 kali kecelakaan lalu lintas.
Kapolres Trenggalek AKBP Indra Ranu Dikarta, S.I.K., M.Si. melalui Kasatlantas AKP Agus Prayitno, S.H. menuturkan, salaha satu tujuan dari digelarnya operasi ini adalah menekan angka fatalitas kecelakaan.
“Dari aspek profesi, pelaku kecelakaan lalu lintas 6 orang merupakan karyawan swasta, 2 orang pelajar/mahasiswa dan satu lagi profesi lainnya. Kemudian jika dilihat dari aspek usia, terbanyak adalah rentang usia 30-39 tahun mencapai 3 orang, 22-29 tahun 2 orang, 15-16 dan 17-21 tahun masing-masing 1 orang, 40-49 tahun 1 orang dan diatas 60 tahun 1 orang. ” Jelasnya.
Adapun kendaraan yang terlibat kecelakaan lalu lintas, sebagian besar diantaranya adalah sepeda motor mencapai 12 unit, mobil penumpang 3 unit dan mobil barang 1 unit. Dari keseluruhan kendaraan yang terlibat, 3 diantaranya jenis kecelakaan depan-belakang.
Sedangkan untuk pelanggaran lalu lintas lanjut AKP Agus, selama Operasi Zebra Semeru 2024 berlangsung, Satgas Gakkum telah menindak dengan tilang terhadap sedikitnya 962 pelanggar lalu lintas. Selain itu, petugas juga memberikan teguran kepada 7.320 pelanggar lalu lintas.
Dari keseluruhan angka pelanggaran baik R2 maupun R4, pengendara dibawah umur masih mendominasi mencapai 684 orang, disusul melanggar lampu lalu lintas sebanyak 163 orang, tidak menggunakan helm SNI 49 orang, knalpot tidak sesuai spektek 12 orang, melebihi batas kecepatan 4 orang, berboncengan lebih dari satu 4 orang dan pelanggaran lainnya berupa surat-surat kendaraan sebanyak 46 orang.
Kemudian jika ditinjau dari aspek profesi, 583 diantaranya merupakan pelajar/mahasiswa dan 305 adalah karyawan swasta dan 70 lainnya adalah profesi lain-lain.
“Kondisi Ini tentunya perlu menjadi perhatian kita semua. Bukan saja kepolisian tetapi juga stakeholder terkait, bagaimana upaya kita untuk meningkatkan keasadaran tertib berlalu lintas masyarakat terutama bagi kalangan pelajar dan pengendara yang masih dibawah umur.” Imbuhnya.
Pihaknya menambahkan, dari hasil operasi zebra tersebut cukup bisa menggambarkan bagaimana realita perilaku masyarakat saat berkendara. Pihaknya menuturkan akan menindak lanjuti dengan langkah preemtif dan preventif terutama yang melibatkan usia pelajar dengan berkolaborasi bersama sekolah dan kampus yang ada di Kabupaten Trenggalek.
Pihaknya menegaskan, meskipun operasi Zebra semeru 2024 telah berakhir, namun bukan berarti upaya preemtif, preventif dan penegakan hukum menjadi kendor. Sebaliknya, hasil dari operasi ini akan menjadi evaluasi untuk meningkatkan berbagai langkah agar kesadaran masyaraat tentang pentingnya tertib berlalu lintas semakin meningkat selaras dengan turunnya angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas.
“Tertib berlalu lintas harus dimulai dari diri sendiri, kemudian berkembang ke lingkungan keluarga dan diteruskan lingkungan sekolah. Untuk mewujudkan itu semua, kami tidak bisa bekerja sendiri, diperlukan dukungan, kerjasama dan kolaborasi bersama elemen masyarakat lainnya.” Pungkasnya.