Polres Trenggalek – Salah satu agenda rutin yang digelar Polres Trenggalek yang bertujuan menyerap aspirasi masyarakat adalah `Jumat Curhat`. Jumat Curhat ini menyasar berbagai komunitas masyarakat dan lintas profesi.
Kali ini, Jumat Curhat digelar disalah satu sekolah menengah favorit di Kabupaten Trenggalek tepatnya SMA Negeri 1 Karangan. Kegiatan diikuti oleh ratusan siswa-siswi dan tenaga pengajar di sekolah tersebut. Jumat, (10/2).
Kapolres Trenggalek AKBP Alith Alarino, S.I.K. melalui Wakapolres Trenggalek Kompol Sunardi, S.Pd. mengungkapkan, dalam acara tersebut pihaknya membawa serta seluruh pejabat utama dan kepala satuan sehingga jika ada pertanyaan maupun curhatan yang terkait dengan kepolisian bisa mendapatkan penjelasan secara gamblang sesuai dengan Tupoksi yang diembang oleh masing-masing pejabat.
“Saya sampaikan terimakasih kepada Kepala Sekolah dan bapak ibu guru dan siswa sekalian yang telah memfasilitasi kegiatan ini. Kami hadir disini untuk membangun komunikasi dan manampung aspirasi, masukan dan mencari solusi bersama.” Jelas Kompol Sunardi.
Sesuai namanya, sejumlah guru dan siswapun leluasa mengungkapkan curhatan mulai dari keberadaan petugas yang membantu pengaturan lalu lintas di sekitar sekolah, hingga solusi pelajar yang belum memiliki SIM karena belum cukup umur.
Demikian pula para siswa pun juga terlihat cukup antusias bertanya tentang proses penerimaan anggota Polri sampai persoalan balap liar yang masih kerap terjadi.
“Penempatan personel nanti akan kita evaluasi kembali berikut batas waktu penugasan. Satpam sekolah bisa membantu pengaturan lalu lintas untuk meminimalisir kecelakaan lalu lintas mengingat lokasi sekolah yang berhadapan langsung dengan jalan nasional.” Jelas Kompol Sunardi.
Lebih lanjut Kompol Sunardi menuturkan, selain berdiskusi tentang berbagi hal, dalam Jumat Curhat kali ini pihaknya membawa serta tim vaksinasi dari Sidokkes Polres Trenggalek bekerjasama dengan klinik Pratama Bhayangkara dan Puskesmas setempat.
“Sekalian kita menggelar gebyar vaksin yang diperuntukkan bagi para siswa-siswi, para guru dan masyarakat sekitar.” Imbuhnya.
Pihaknya menambahkan, meskipun PPKM telah dicabut bukan berarti kewaspadaan terhadap penularan Covid-19 menjadi kendor. Vaksinasi masih harus terus dilakukan agar masyarakat memiliki imun yang kuat dan tidak mudah terpapar virus berbahaya tersebut.
“Kita siapkan 5 orang vaksinator dan 300 dosis vaksin, baik dosis pertama, kedua maupun booster.” Pungkasnya.