Polres Trenggalek – Akses jalan yang sulit menuju lokasi pencarian korban tanah longsor di desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek menjadi tantangan dan kendala tersendiri bagi tim gabungan.
Petugas gabungan yang terdiri dari jajaran TNI, Polri, Basarnas, BPBD dan relawan berupaya membuka jalur menggunakan alat berat. Sedikitnya terdapat delapan titik longsor yang menutup akses jalan dan sudah berhasil dibuka.
Kapolres Trenggalek AKBP Ridwan Maliki, S.H., S.I.K., M.I.K. saat evaluasi kegiatan dari pagi hingga sore hari ini menuturkan, mengingat kondisi cuaca yang kurang mendukung, kegiatan evakuasi untuk sementara waktu dihentikan. Selasa, (20/5).
“Kegiatan akan dilanjutkan besuk pagi. Mekanisme evakuasi korban diputuskan dengan cara jalan kaki melalui jalur depan Balai Desa Depok karena untuk alat berat tidak bisa menjangkau lokasi” Ujarnya.
Untuk memperlancar kegiatan, malam hari ini semua kebutuhan dipersiapkan dengan baik, perkuatan personel, peralatan juga harus disiapkan seperti cangkul, sekrop dan sebagainya. Termasuk diantaranya penyiapan ekskavator pembukaan tanah longsor di dusun Kebon Agung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan.
Demikian pula dengan sejumlah pengungsi yang saat ini berada di posko Peseban Taman Kanjeng Desa Depok sebisa mungkin bisa terpenuhi semua kebutuhannya.
“Dalam rangka membantu proses pencarian dan evakuasi, kita datangkan dua unit anjing pelacak dari Surabaya.” Imbuhnya.
Menurut rencana, unit K9 dijadwalkan akan datang malam ini dan besok pagi sudah bisa diturunkan ke lokasi untuk membantu pencarian korban di lokasi.
Pihaknya menambahkan, agar lebih efektif, tim akan dibagi menjadi dua. Tim pertama dari bawah, bertugas membuka jalur menggunakan alat berat dan tim kedua fokus pencarian korban dan menyisir lokasi.
“Mohon bantuan doa, semoga para korban bisa segera ditemukan.” Pungkasnya.

