Polres Trenggalek – Sejumlah anak-anak nampak ceria dan semangat mengikuti tour keliling Mapolres. Anak-anak yang merupakan siswa siswi dari Raudhatul Athfal (RA) Al-Hidayah Ngadirenggo ini diajak berkeliling untuk belajar tentang kepolisian.
Tak hanya dikenalkan dengan tugas-tugas kepolisian, anak-anak juga diberikan wawasan tentang sejarah berdirinya kepolisian khususnya Polres Trenggalek. Agar lebih greget, puluhan pelajar usia dini inipun disuguhkan berbagai barang peninggalan Polri di masa lampau yang ada di museum R. Roestamadji yang berada di sisi barat gedung utama Mapolres.
Rasa ingin tahu anak-anak yang tinggi, ditambah dengan gaya bercerita oleh petugas membuat tour ini menjadi semakin menarik. Petugas yang merupakan personel dari Unit Kamsel Satlantas ini menceritakan secara detail tentang benda-benda bersejarah dan peran kepolisian di masa kemerdekaan.
Kapolres Trenggalek AKBP Indra Ranu Dikarta, S.I.K., M.Si. melalui Kasatlantas AKP Agus Prayitno, S.H. mengatakan, pembelajaran tentang sejarah Polres Trenggalek ini sangat penting agar generasi yang akan datang memahami dan mengetahui tentang peran kepolisian dimasa lampau hingga era saat ini.
“Kebetulan kita punya museum yang punya koleksi barang-barang bersejarah. Kita berikan penjelasan dan pemahanan bagaimana peran Polri di masa kemerdekaan, reformasi hingga di masa sekarang.” Jelasnya.
Uniknya, dalam menyampaikan hal tersebut, petugas cukup piawai menggunakan metode story telling, yang membuat anak-anak menjadi semakin anatusias. Bahkan, tak sedikit yang menanyakan tentang benda-benda yang ada di museum hingga soal sosok Kapolres Trenggalek pertama AKP R. Roestamadji.
Petugas pun terlihat sangat telaten menjelaskan satu persatu secara detail dan menceritakan bagaimana Polres Trenggalek di masa silam, peran R. Roestamadji hingga keterlibatan Polri dalam perang merebut kemerdekaan RI.
Tak berhenti disitu, anak-anak kemudian diajak untuk berpetualang dan menjelajahi taman lalu lintas yang ada di Trenggalek Agropark. Disitu, anak-anak dijelaskan tentang berbagai aturan dasar berlalu lintas, etika dan keselamatan serta rambu-rambu maupun marka jalan.
“Anak-anak akan lebih mudah menerima yang bersifat audio visual, jadi kita ajak bermain di taman lalu lintas dimana ini merupakan gambaran nyata tentang kondisi lalu lintas yang sebenarnya. Ada zebra cross, rambu, marka dan berbagai permainan yang berhubungan dengan kelalulintasan.” Imbuhnya.
Pihaknya berharap, dengan kegiatan yang terangkum dalam program Polisi Sahabat Anak (Polsanak) ini, generasi muda Indonesia kedepan bisa menjadi generasi yang smart, tangguh, memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi serta menjadikan tertib berlalulintas sebagai simbol peradaban.